Video game telah lama menjadi sumber hiburan global, tetapi beberapa game menimbulkan kontroversi besar dan dilarang di berbagai negara karena konten mereka yang dianggap tidak pantas atau berbahaya. Dari tema seksual hingga eksploitasi anak, ada beberapa game yang menyebabkan ketidaknyamanan besar dan akhirnya dilarang. Artikel ini membahas sepuluh game yang paling dilarang di seluruh dunia sepanjang sejarah, serta alasan di balik pelarangan tersebut.
1. Grand Theft Auto: San Andreas
Kontroversi: Konten Seksual Tersembunyi
- Deskripsi: “Grand Theft Auto: San Andreas,” yang dirilis oleh Rockstar Games pada tahun 2004, adalah salah satu game aksi dunia terbuka yang sangat sukses. Namun, game ini menjadi terkenal karena adanya konten seksual tersembunyi yang dikenal sebagai “Hot Coffee mod.”
- Pelarangan: Modifikasi “Hot Coffee” memungkinkan pemain untuk mengakses mini-game seksual yang tidak dimaksudkan untuk dilihat oleh publik. Meskipun fitur ini tidak terlihat dalam versi resmi game, banyak negara, termasuk Australia dan Selandia Baru, melarang game tersebut dan mengharuskan penjualannya ditarik dari pasar.
2. Manhunt 2
Kontroversi: Kekerasan dan Grafis Brutal
- Deskripsi: “Manhunt 2,” dikembangkan oleh Rockstar Games dan dirilis pada tahun 2007, dikenal karena kekerasan ekstrem dan grafis brutalnya. Game ini melibatkan pembunuhan yang sangat kejam dan cara-cara sadis dalam melaksanakan tindakan kekerasan.
- Pelarangan: Banyak negara, termasuk Inggris dan Jerman, melarang game ini karena dianggap terlalu brutal dan dapat mempengaruhi perilaku kekerasan. Pengadilan bahkan melarang distribusi game di beberapa negara.
3. Carmageddon
Kontroversi: Kekerasan Terhadap Pejalan Kaki
- Deskripsi: “Carmageddon,” dirilis pada tahun 1997, adalah game balap yang dikenal dengan kekerasan yang ekstrem, termasuk membunuh pejalan kaki untuk mendapatkan poin.
- Pelarangan: Game ini dilarang di beberapa negara, termasuk Jerman dan Brasil, karena dianggap mendorong kekerasan terhadap orang-orang tidak bersalah dan melanggar etika sosial.
4. Postal 2
Kontroversi: Kekerasan dan Konten Kontroversial
- Deskripsi: “Postal 2,” dirilis oleh Running With Scissors pada tahun 2003, merupakan game aksi dengan tema kekerasan yang sangat eksplisit. Game ini memperbolehkan pemain melakukan berbagai tindakan kekerasan, termasuk penembakan dan pembunuhan.
- Pelarangan: Game ini dilarang di beberapa negara, termasuk Australia dan Selandia Baru, karena konten kekerasan dan bahasa yang sangat kasar.
5. Hotline Miami
Kontroversi: Kekerasan dan Keterlibatan dalam Aktivitas Kriminal
- Deskripsi: “Hotline Miami,” dirilis pada tahun 2012, adalah game aksi dengan gaya retro yang menampilkan kekerasan ekstrem dan aktivitas kriminal. Game ini dikenal karena grafis 2D-nya yang mengesankan dan gameplay yang cepat, tetapi juga penuh dengan kekerasan.
- Pelarangan: Game ini mengalami pelarangan di beberapa negara karena konten kekerasan yang ekstrem dan penggambaran aktivitas kriminal yang dianggap tidak pantas.
6. BMX XXX
Kontroversi: Konten Seksual dan Telanjang
- Deskripsi: “BMX XXX,” dirilis pada tahun 2002, adalah game olahraga ekstrem yang memadukan balapan sepeda BMX dengan elemen seksual. Game ini menampilkan karakter-karakter telanjang dan banyak elemen seksual yang eksplisit.
- Pelarangan: Game ini dilarang di beberapa negara dan mengalami penurunan penjualan yang signifikan akibat konten seksualnya yang sangat eksplisit.
7. The Witcher 3: Wild Hunt
Kontroversi: Konten Seksual dan Grafis
- Deskripsi: “The Witcher 3: Wild Hunt,” dirilis pada tahun 2015, adalah game RPG yang sangat dihargai oleh para kritikus. Namun, game ini juga menghadapi kontroversi karena adegan seksual dan grafis yang eksplisit.
- Pelarangan: Meskipun tidak dilarang secara luas, beberapa negara mengharuskan game ini untuk disensor sebelum dirilis karena konten seksual dan grafisnya yang eksplisit.
8. Duke Nukem Forever
Kontroversi: Seksisme dan Konten Kontroversial
- Deskripsi: “Duke Nukem Forever,” yang dirilis pada tahun 2011, dikenal dengan humor seksis dan konten kontroversial. Game ini menampilkan karakter utama yang sangat seksis dan elemen-elemen yang sering kali dianggap ofensif.
- Pelarangan: Beberapa negara memutuskan untuk melarang game ini atau mengharuskannya untuk disensor secara signifikan sebelum rilis karena kontennya yang dianggap tidak pantas.
9. Ethnic Cleansing
Kontroversi: Rasial dan Kebencian
- Deskripsi: “Ethnic Cleansing,” dirilis pada tahun 2002 oleh Resistance Records, adalah game first-person shooter dengan tema rasis dan kebencian. Game ini melibatkan pembunuhan karakter berdasarkan ras dan etnis mereka.
- Pelarangan: Game ini dilarang di banyak negara karena pesan kebencian dan rasisme yang jelas, serta penggambaran yang sangat tidak etis.
10. RapeLay
Kontroversi: Eksploitasi Seksual dan Kekerasan
- Deskripsi: “RapeLay,” dirilis pada tahun 2006 di Jepang, adalah game simulasi yang melibatkan kekerasan seksual dan eksploitasi. Game ini sangat kontroversial karena kontennya yang sangat sensitif dan tidak pantas.
- Pelarangan: “RapeLay” dilarang di hampir seluruh dunia dan dikritik secara luas karena penggambaran kekerasan seksual yang eksplisit dan eksploitasi yang tidak etis.
Kesimpulan
Sejarah video game tidak hanya dipenuhi dengan inovasi dan hiburan, tetapi juga dengan kontroversi yang sering kali mengarah pada pelarangan di berbagai negara. Dari konten seksual hingga kekerasan ekstrem, berbagai game ini mencerminkan batasan sosial dan etika yang dihadapi industri game. Meskipun beberapa game ini mungkin masih memiliki pengikut setia, mereka sering kali menjadi bahan perdebatan besar tentang apa yang pantas dan tidak pantas dalam hiburan interaktif. Sebagai konsumen, penting untuk memahami konteks dan konten dari game yang kita pilih untuk dimainkan, dan untuk menghormati regulasi dan norma sosial yang ada di berbagai belahan dunia.
