Esports, yang kini semakin populer di kalangan generasi muda, tampaknya semakin mendapatkan tempat di dunia pendidikan. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa 75 persen pelajar di Inggris mendukung masuknya esports ke dalam kurikulum sekolah. Temuan ini menandakan perubahan besar dalam cara pandang terhadap olahraga digital dan peranannya dalam pendidikan. Lalu, apa alasan di balik dukungan besar ini, dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi masa depan pendidikan di Inggris? Berikut ulasan lengkapnya.
Menurut hasil studi yang dilakukan oleh lembaga riset terkemuka di Inggris, mayoritas pelajar menganggap bahwa esports dapat memberikan manfaat signifikan dalam pengembangan keterampilan dan pengalaman belajar mereka. Para responden dalam studi ini terdiri dari pelajar yang berusia antara 12 hingga 18 tahun, yang secara aktif terlibat dalam dunia permainan video, baik sebagai pemain kasual maupun kompetitif.
Salah satu alasan utama mengapa para pelajar mendukung esports dalam kurikulum sekolah adalah potensi untuk mengembangkan keterampilan yang sangat berguna di dunia kerja modern, seperti kerja tim, pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi. Selain itu, esports juga dikenal dapat meningkatkan kemampuan strategi dan pengambilan keputusan yang cepat, yang tentunya sangat relevan dalam berbagai profesi.
Banyak pelajar juga melihat esports sebagai cara untuk mengembangkan minat mereka dalam bidang teknologi, rekayasa, desain game, dan produksi media. Dengan memasukkan esports dalam pendidikan, mereka merasa dapat lebih mendalami topik-topik ini dan mempersiapkan diri untuk karier yang berhubungan dengan industri digital.
Di era digital ini, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan telah menjadi hal yang tidak terhindarkan. Dengan semakin berkembangnya industri esports, termasuk turnamen besar yang disiarkan secara internasional, olahraga ini mulai dianggap sebagai suatu kegiatan yang lebih dari sekadar hiburan. Banyak pihak melihat esports sebagai alat untuk mengajarkan pelajar keterampilan yang relevan dengan dunia profesional masa kini, yang semakin terhubung dengan teknologi dan internet.
Para pendukung integrasi esports dalam pendidikan berargumen bahwa kegiatan ini dapat menjadi saluran alternatif untuk meningkatkan minat pelajar terhadap STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Dalam esports, pelajar dapat belajar tentang pengkodean, analisis data, serta aspek teknis lainnya yang berhubungan dengan pengembangan game dan teknologi digital.
Selain itu, sekolah-sekolah yang sudah mulai memasukkan esports ke dalam kegiatan ekstrakurikuler mereka melaporkan peningkatan partisipasi pelajar dalam kegiatan sekolah secara umum, serta peningkatan keterampilan sosial dan komunikasi di kalangan peserta. Beberapa sekolah bahkan telah membentuk tim esports untuk berkompetisi dalam liga lokal atau internasional, menciptakan peluang bagi pelajar untuk meraih prestasi dalam bidang yang mereka minati.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Esports Education dan berbagai ahli pendidikan, esports dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam beberapa aspek pembelajaran. Di antaranya adalah:
Meski mendapatkan dukungan besar dari pelajar, integrasi esports ke dalam kurikulum sekolah tentu saja tidak tanpa tantangan. Beberapa pihak masih memandang kegiatan ini sebagai sesuatu yang kurang serius dan tidak sebanding dengan mata pelajaran tradisional. Ada juga kekhawatiran tentang dampak jangka panjang dari bermain game yang terlalu sering, terutama dalam hal kesehatan fisik dan pengaruhnya terhadap waktu belajar yang produktif.
Namun, para ahli pendidikan berpendapat bahwa jika esports diatur dengan baik, misalnya dengan membatasi waktu bermain dan memberikan pembelajaran yang seimbang dengan mata pelajaran lainnya, manfaat yang bisa didapatkan jauh lebih besar daripada risikonya. Pengembangan program yang tepat akan memastikan bahwa esports bisa menjadi bagian dari pendidikan yang holistik, bukan hanya sekadar kegiatan hiburan semata.
Pihak sekolah dan pemerintah di Inggris mulai merespons temuan studi ini dengan serius. Beberapa sekolah sudah mulai mengintegrasikan esports dalam kegiatan ekstrakurikuler mereka, sementara yang lain sedang mempertimbangkan untuk memasukkannya dalam kurikulum pendidikan resmi. Beberapa pemerintah daerah bahkan sudah mengalokasikan dana untuk mendukung program esports di sekolah-sekolah, dengan harapan dapat mempersiapkan pelajar untuk berkarier dalam industri digital yang terus berkembang.
Dukungan besar dari pelajar di Inggris terhadap masuknya esports dalam kurikulum sekolah menunjukkan betapa besar potensi dan manfaat yang dapat diberikan oleh olahraga digital ini dalam dunia pendidikan. Dengan melibatkan esports, para pelajar tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan sosial, kolaborasi, dan pemecahan masalah yang sangat penting di dunia profesional. Meskipun ada tantangan, namun dengan pendekatan yang tepat, esports dapat menjadi bagian penting dalam pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan generasi masa depan.
Tahun 2024 menjadi tahun yang sangat dinamis bagi industri game mobile, terutama di platform Android.…
Game mobile Alchemy Stars yang sempat mencuri perhatian para penggemar game bergenre RPG dan strategi…
Microsoft telah mengumumkan rencana ambisius untuk memperluas layanan Xbox Cloud Gaming, yang memungkinkan para gamer…
Kabar gembira datang bagi para penggemar game klasik! Setelah 28 tahun absen, salah satu game…
Jakarta, 16 Agustus 2024 – TLID Gugun, salah satu nama terkenal dalam dunia esports Indonesia,…
Dalam dunia game yang serba terhubung dengan internet, terkadang kita menginginkan pengalaman bermain game yang…